Minggu Biasa ke-14
7 Juli 2013
Lukas 10:1-12.17-20
“Katakanlah
kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat (Luk 10:9).”
Hidup
manusia ditandai dengan pertumbuhkembangan yang stabil dan terukur. Normalnya,
dibutuhkan bertahun-tahun untuk mendidik seorang anak untuk tumbuh dewasa baik secara fisik, intelektual
maupun emosional, dan siap menghadapi dunia orang dewasa. Saya sendiri harus
menjalani pendidikan
formasi lebih dari 10 tahun di seminari sebelum saya
diizinkan untuk menjadi seorang imam.
Namun, hidup
juga menuntut kecepatan dan ketepatan. Setiap hari, miliaran sel di dalam tubuh
kita memperbanyak diri sementara miliaran lainnya rusak dan mati. Sel darah
merah, sel yang bertanggung jawab membawa oksigen dan praktis seperempat dari
total sel di tubuh kita adalah sel darah ini, hanya memiliki 120 hari siklus
hidup. Tidak hanya dalam dunia mikrobiologi, tetapi kecepatan juga diperlukan
dalam hidup manusia. Setiap hari, banyak dokter harus membuat keputusan medis
kilat yang akan menentukan hidup pasiennya. Keterlambatan beberapa detik saja
sama artinya dengan kematian. Sungguh, kita membutuhkan kecepatan untuk
menyelamatkan orang lain!
Dalam Injil
hari ini, Yesus memulai sebuah operasi kilat. Dia mengutus tidak hanya dua
belas rasul, tetapi juga tujuh puluh murid lain dengan instruksi yang ketat. “Janganlah
membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada
siapapun selama dalam perjalanan. (Luk 10:4) dan katakanlah
kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat (Luk 10:9).” Ada sebuah
urgensi dalam perintah Yesus dan Ia menantikan hasil yang positif dan efisien
dari misi para muridnya. Sungguh, misi mereka adalah sebuah sukses dan murid-murid
kembali dengan gembira (Luk 10:17).
Di sini,
kita melihat sisi lain dari seorang Yesus. Sering kali, Yesus digambarkan sebagai
seseorang yang tenang, lembut dan tidak tergesa-gesa. Dia bahkan tidak bangun
ketika badai menghantam perahu mereka (Mat 8: 24)! Namun, kali ini, Ia
menunjukkan betapa pentingnya sebuah kecepatan. Dia menyadari bahwa mengutus
murid-murid-Nya dengan cara seperti itu sangatlah berisiko, seperti halnya “mengirim
domba di antara serigala”. Mereka mungkin menghadapi kelaparan,
kegagalan dan penolakan. Namun, Yesus bertegar dalam pendiriannya karena
mewartakan Kerajaan Allah berarti mewartakan kehidupan dan hidup juga menuntut
kecepatan dan ketepatan.
Setiap hari,
ribuan bayi diaborsi, banyak perempuan muda jatuh menjadi korban
human-tracfficking dan prostitusi, jutaan menderita di daerah yang dilanda
konflik. Tablet, mingguan Katolik
Internasional pada tanggal 8 Juni, melaporkan bahwa 2 juta anak meninggal
karena kelaparan setiap tahunnya! Ini adalah alasan mengapa Yesus memerintahkan kita untuk bergerak cepat
dan efisien. Hidup manusia dipertaruhkan setiap harinya, dan jika kita ingin
mengikuti Kristus untuk mewartakan Kerajaan Allah, kita perlu untuk terlibat
dengan hidup (dan mati) sesama kita dengan cara yang lebih signifikan. Jadi,
apakah Anda akan hanya duduk di sana, membaca refleksi ini dan merasa diberkati
atau melakukan sesuatu yang lebih berarti bagi sesama Anda? Beranikah Anda?
Frater
Valentinus Bayuhadi Ruseno, OP
No comments:
Post a Comment