Hari
Raya Pentakosta
24 Mei 2015
Yohanes 15: 26-27; 16: 12-15
“Apabila Ia datang,
yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran (Yoh
16:13).”
Namun sesungguhnya,
sebagai Pribadi Ketiga dari Tritunggal Mahakudus,
Dia selalu ada dengan Bapa dan Putra
dalam keabadian. Dia
selalu ada dan aktif dari saat penciptaan dunia sampai akhir zaman. Gereja
mengakui bahwa Roh Kudus mengilhami para
penulis dari
buku-buku di Kitab Suci. Di
Credo Nicea-Konstantinopel,
kita mengakui bahwa Ia juga
berbicara melalui para nabi di
Perjanjian Lama.
Tetapi,
sebagian besar karya-Nya terjadi saat dan setelah Pentakosta. St. Paulus
mengingatkan kita bahwa kita tidak dapat memiliki iman di dalam Yesus kecuali
kita digerakkan oleh Roh Kudus. Dalam
suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, ia menulis, “Tidak ada yang bisa mengatakan, 'Yesus adalah Tuhan,'
selain oleh Roh Kudus (1 Kor 12: 3).” Kita berterima kasih kepada
Roh Kudus karena Dia telah menjadikan kita pengikut Kristus. Tidak
hanya Dia membuat kita percaya kepada
Yesus Kristus, tetapi juga Dia menopang iman kita. Sekali
lagi Paulus berkata, “Semoga Allah,
sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera
dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam
pengharapan. (Rom 15:13).” Bahkan
Yesus sendiri memperingatkan kita bahwa tanpa Roh
Kudus, keselamatan kita adalah mustahil. “Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat
manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni
(Mat 12:31).”
Gereja
selalu percaya bahwa Roh Kudus memainkan peran penting dalam tujuh Sakramen. Dia
mengubah setiap sakramen menjadi tanda rahmat yang sempurna. Dia
juga mempersiapkan kita untuk menerima rahmat tersebut, dan membuatnya berbuah dalam
kehidupan kita. Khususnya
di Ekaristi, Roh Kudus datang menjadi protagonis utama. Kehadirannya
dibuat jelas di dalam
doa 'Epiklesis' di mana imam mengatakan “Dalam
nama Dia yang adalah Tuhan, kami mohon kuduskanlah persembahan ini dengan daya
RohMu agar bagi kami menjadi Tubuh dan Darah PuteraMu terkasih Tuhan kami, Yesus
Kristus.” Sungguh, Dia
hadir di seluruh
perayaan Ekaristi dan bertanggung jawab untuk perubahan roti dan
anggur menjadi menjadi Tubuh dan Darah Yesus Kristus.
Namun, karya
terbesar dari Roh Kudus yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan kita
sehari-hari. Ketika
kita begitu marah dengan teman kita yang telah menyakiti kita, namun akhirnya kita
dapat memaafkannya, maka Dia ada di sana. Ketika
kerja keras kita tidak dihargai oleh orang yang kita cintai, namun kita tetap mengasihi
mereka, Dia ada di sana. Ketika
kita merasa begitu bosan dan kosong, tapi akhirnya kita memutuskan untuk pergi
ke Gereja dan berdoa kepada Tuhan, Dia ada di sana. Ketika
kita tetap setia pada panggilan kita, meskipun begitu banyak tantangan dan kesengsaraan
yang kita tanggung, Dia
ada di sana. Sungguh,
karya-Nya yang paling
menakjubkan sebenarnya adalah
perubahan hati kita menuju
Tuhan.
Mari kita berterima kasih kepada Roh
Kudus yang selalu ada, meskipun kita sering gagal untuk melihat-Nya. Mari
kita ingat di hari istimewa ini, kita bukanlah
apa-apa tanpa Dia.
“Datanglah Roh Kudus, kami membutuhkan-Mu.”
Frater Valentinus Bayuhadi
Ruseno, OP
No comments:
Post a Comment