Pesta Santo Niño
18 Januari 2015
Markus 10: 13-16
"Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah."
Paus Fransiskus dengan anak-anak. Photo credit: www.philstar.com |
Hari
ini, Umat Katolik Filipina adalah orang yang paling bergembira di dunia.
Dua peristiwa yang sangat penting
berlangsung di hari yang sama di tanah Filipina. Yang pertama adalah kunjungan Sri Paus Fransiskus dan yang kedua adalah perayaan
Anak-Anak Yesus atau
lebih dikenal
sebagai Santo Niño. Tentu saja,
dua peristiwa ini tidak hanya membakar
hati dengan sukacita dan
antusiasme, tetapi ini adalah momen
yang akan dikenang dari generasi
ke generasi.
Santo Niño memiliki peran
yang sangat penting dalam evangelisasi
Filipina. Santo Niño
adalah patung pertama yang diberikan kepada Ratu dari Cebu oleh orang-orang
Spanyol pertama yang mendarat di Timur. Tetapi, kemudian tim ekspedisi Spanyol ini diusir karena konflik
yang terjadi antara mereka dan warga lokal. Ketika armada Spanyol
kedua yang dipimpin oleh Miguel Lopes de Legazpi
kembali, masyarakat lokal melawan dan
desa tempat
tinggal merekapun terbakar. Namun, ketika
tentara Spanyol memasuki desa yang luluh
lantah tersebut, mereka menemukan
patung Santo Niño selamat dari api. Mereka mulai memberi
penghormatan kepada Allah
dan mengarak
Santo Niño. Menyaksikan peristiwa
penuh mujizat ini dan juga iman
yang menang atas api
kebencian, masyarakat lokal pun mulai menerima armada
spanyol dan juga iman Katolik. Sejak saat itu, pesta
Santo Niño selalu
dirayakan dengan tarian, kebahagiaan dan
penuh
warna.
Filipina Katolik percaya bahwa melalui perantaraan Santo Niño
evangelisasi di
tanah Filipina berhasil dan pada
kenyataannya,
Filipina tetap menjadi
bangsa Katolik meskipun
begitu banyak cobaan dan tantangan
dihadapi. Paus Paulus VI
pun mengakui
Penyelenggaraan Ilahi ini dan mengabulkan
permintaan
umat Filipina untuk merayakan pesta Santo Niño
pada minggu ketiga pada masa Biasa.
Hari
ini
juga, kita menyaksikan
jutaan umat berkumpul di Luneta Park,
Manila, di mana Paus
kita merayakan Misa Kudus dan memberkati
bangsa ini. Harus
kita akui bahwa Paus Fransiskus adalah magnet hidup bagi banyak orang.
Hal ini disebabkan oleh banyak
tindakannya yang penuh
kasih
bagi orang-orang miskin dan terpinggirkan. Dunia
memiliki kerinduan untuk melihat
seseorang yang benar-benar mengasihi, dan ia
menemukannya di dalam diri Paus Fransiskus.
Pada refleksi ini, saya tidak lagi menceritakan karya-karya Sri Paus yang membuat
hati tergerak, tapi saya
akan mencoba menemukan hubungan yang bermakna antara Paus Fransiskus dan Santo Niño. Satu hal yang saya perhatikan
bahwa dia memiliki kasih yang
tulus bagi anak-anak kecil. Beberapa saat setelah kedatangannya di Manila, dalam
perjalanan ke rumah istirahatnya, ia melihat seorang bayi kecil di antara umat
yang menyambutnya, iapun berhenti, dan meangkat anak tersebut dan mencium kepalanya.
Hampir di setiap kegiatan
yang ia lakukan di Manila, anak-anak akan
mendekati dia dan dia dengan senang hati merangkul mereka. Fransiskus juga adalah seorang paus yang penuh kejutan dan ia, tanpa
direncanakan,
mengunjungi anak-anak tunawisma di Tulay ang Kabataan Foundation tidak jauh dari Katedral Manila.
Dalam pertemuan dengan para keluarga di Mall of Asia Arena, ia
menegaskan ajaran Kristus tentang keluarga saat ia meminta seluruh umat untuk melindungi keluarga dan anak-anak
yang
adalah masa depan umat manusia.
Anak-Anak Yesus mengingatkan
kita untuk menerima dengan sukacita anak-anak kecil, yang
merupakan bagian paling lemah dan tidak
signifikan dari masyarakat. Tuhan pernah
menjadi bayi kecil dan lucu dan Dia membiarkan tangan-tangan manusia untuk
merawat,
melindungi dan mendidik-Nya. Selalu ada citra
Allah dalam setiap anak yang kecil ini dan
menolak mereka berarti kita menolak Tuhan
sendiri. Mari kita belajar dari teladan
kita Bapa Suci Fransiskus.
Kita memanggilnya ‘bapa’ justru karena kita adalah anak-anaknya dan kita bisa meniru
perlakuannya yang
lembut bagi yang miskin, kaum marjinal dan terutama anak-anak.
Mabuhay Papa Francisco!
Mabuhay Santo Niño!
Frater Valentinus
Bayuhadi Ruseno, OP
No comments:
Post a Comment