Hari Raya Tritunggal Mahakudus
Yohanes 16: 12-15
26 Mei 2013
Kekhasan kita sebagai seorang Kristiani
adalah keyakinan pada Allah Tritunggal Mahakudus. Kita berbagi klaim monoteisme
dengan agama-agama lain, namun keyakinan kita pada satu Tuhan dengan tiga
pribadi ini memungkinkan kita untuk menjadi unik diantara yang lain. Tanpa
ragu, Allah kita adalah satu, namun tanpa ragu juga kita berikan kepada tiga
pribadi di dalam satu Allah kita. Bapa berbeda dari Putra dan Roh Kudus. Sang
Putra ini juga benar-benar unik dari yang lain. Dan, Roh Kudus pasti memiliki
identitas pribadi-Nya sendiri berbeda dengan Bapa dan Putra. Namun, mereka
tetap selalu satu! Bagaimana ini mungkin?!
Relax! Saya belajar selama satu semester
untuk memahami Trinitas tetapi sedikit sekali yang saya pahami. Ini adalah inti
dari iman kita, namun ajaran Gereja ini adalah yang paling sulit dimengerti.
Mengapa Allah memilih untuk mewahyukan kebenaran semacam ini?
Jawabannya sangat mudah, segala hal yang
diwahyukan Allah adalah diperlukan untuk kesalamatan kita. Pertanyaan
berikutnya: bagaimana konkritnya keyakinan kita pada Trinitas bisa
menyelamatkan kita? Kunci terletak pada
hakekat kita yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
Diciptakan menurut citra dan rupa Allah
berarti kita dipanggil untuk menjadi suci dan digariskan untuk berbagi
kebahagiaan abadi dengan-Nya. Tapi, jika kita menelaah lebih dalam tentang
Allah kita, kita tahu bahwa Dia tidak hanya Allah yang satu dan suci tetapi
juga Allah Trinitas. Jadi, lebih dari sekedar suci, kita juga dipanggil untuk
menjadi ‘trinitas-trinitas kecil'! Kita secara fundamental diundang untuk
mencerminkan keselarasan sempurna akan keanekaragaman di bumi seperti halnya di
sorga.
Kita lahir sebagai pribadi yang unik dan
tumbuh menjadi lebih unik! Saya laki-laki, Indonesia, Katolik Roma, Dominikan,
anak sulung, mahasiswa Teologi di Manila dan banyak lagi. Bagaimana dengan
Anda? Bagaimana tentang orang-orang kita temui pagi ini? Dalam perjalanan saya
dari Pontianak ke Jakarta kemarin, saya duduk disebelah orang Prancis yang
berkulit hitam namun berbicara bahasa Indonesia dengan lancar. Kita berbeda dan
kita banyak! Tapi, jangan khawatir. Keragaman tidak pernah dimaksudkan untuk
menjadi sumber konflik dan permusuhan. Hal ini sesungguhnya mencerminkan Tuhan
kita yang Trinitas!
Namun, perbedaan adalah hanya sebuah permulaan. Kita
juga harus menyelesaikan pekerjaan yang selanjutnya. Seperti tiga pribadi ilahi
hidup sebagai komunitas kasih yang sempurna, kita juga mendapat mandat ilahi untuk
membuat perbedaan yang ada sebagai harmoni kasih. Tentunya hal ini sangat keren
dalam teori teologis, tetapi dalam kenyataannya, ini adalah pilihan yang radikal
untuk mencintai keragaman, menerobos dinding kebencian, untuk membersihkan
kesalahpahaman yang telah berakar.
Percaya pada Trinitas berarti kita berani
dengan tulus berbicara dengan mayoritas yang telah mendiskriminasikan kelompok kita.
Percaya kepada Trinitas berarti berani menurunkan posisi kita ke tingkat
orang-orang yang kita anggap rendah dan berbicara sebagai partner yang
sederajat. Ya, sangat sulit! Namun, jika kita percaya pada Trinitas, kita perlu
untuk memenuhi panggilan Allah di dalam kita: menjadi ‘trinitas-trinitas kecil’
di dunia.
Fr. Valentinus Bayuhadi Ruseno, OP
No comments:
Post a Comment