Sunday, May 26, 2013

Menjadi Trinitas-Trinitas Kecil


Hari Raya Tritunggal Mahakudus
Yohanes 16: 12-15
26 Mei 2013

Kekhasan kita sebagai seorang Kristiani adalah keyakinan pada Allah Tritunggal Mahakudus. Kita berbagi klaim monoteisme dengan agama-agama lain, namun keyakinan kita pada satu Tuhan dengan tiga pribadi ini memungkinkan kita untuk menjadi unik diantara yang lain. Tanpa ragu, Allah kita adalah satu, namun tanpa ragu juga kita berikan kepada tiga pribadi di dalam satu Allah kita. Bapa berbeda dari Putra dan Roh Kudus. Sang Putra ini juga benar-benar unik dari yang lain. Dan, Roh Kudus pasti memiliki identitas pribadi-Nya sendiri berbeda dengan Bapa dan Putra. Namun, mereka tetap selalu satu! Bagaimana ini mungkin?!
Relax! Saya belajar selama satu semester untuk memahami Trinitas tetapi sedikit sekali yang saya pahami. Ini adalah inti dari iman kita, namun ajaran Gereja ini adalah yang paling sulit dimengerti. Mengapa Allah memilih untuk mewahyukan kebenaran semacam ini?
Jawabannya sangat mudah, segala hal yang diwahyukan Allah adalah diperlukan untuk kesalamatan kita. Pertanyaan berikutnya: bagaimana konkritnya keyakinan kita pada Trinitas bisa menyelamatkan kita? Kunci terletak pada hakekat kita yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
Diciptakan menurut citra dan rupa Allah berarti kita dipanggil untuk menjadi suci dan digariskan untuk berbagi kebahagiaan abadi dengan-Nya. Tapi, jika kita menelaah lebih dalam tentang Allah kita, kita tahu bahwa Dia tidak hanya Allah yang satu dan suci tetapi juga Allah Trinitas. Jadi, lebih dari sekedar suci, kita juga dipanggil untuk menjadi ‘trinitas-trinitas kecil'! Kita secara fundamental diundang untuk mencerminkan keselarasan sempurna akan keanekaragaman di bumi seperti halnya di sorga.
Kita lahir sebagai pribadi yang unik dan tumbuh menjadi lebih unik! Saya laki-laki, Indonesia, Katolik Roma, Dominikan, anak sulung, mahasiswa Teologi di Manila dan banyak lagi. Bagaimana dengan Anda? Bagaimana tentang orang-orang kita temui pagi ini? Dalam perjalanan saya dari Pontianak ke Jakarta kemarin, saya duduk disebelah orang Prancis yang berkulit hitam namun berbicara bahasa Indonesia dengan lancar. Kita berbeda dan kita banyak! Tapi, jangan khawatir. Keragaman tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi sumber konflik dan permusuhan. Hal ini sesungguhnya mencerminkan Tuhan kita yang Trinitas!
 Namun, perbedaan adalah hanya sebuah permulaan. Kita juga harus menyelesaikan pekerjaan yang selanjutnya. Seperti tiga pribadi ilahi hidup sebagai komunitas kasih yang sempurna, kita juga mendapat mandat ilahi untuk membuat perbedaan yang ada sebagai harmoni kasih. Tentunya hal ini sangat keren dalam teori teologis, tetapi dalam kenyataannya, ini adalah pilihan yang radikal untuk mencintai keragaman, menerobos dinding kebencian, untuk membersihkan kesalahpahaman yang telah berakar.
Percaya pada Trinitas berarti kita berani dengan tulus berbicara dengan mayoritas yang telah mendiskriminasikan kelompok kita. Percaya kepada Trinitas berarti berani menurunkan posisi kita ke tingkat orang-orang yang kita anggap rendah dan berbicara sebagai partner yang sederajat. Ya, sangat sulit! Namun, jika kita percaya pada Trinitas, kita perlu untuk memenuhi panggilan Allah di dalam kita: menjadi ‘trinitas-trinitas kecil’ di dunia.


Fr. Valentinus Bayuhadi Ruseno, OP

No comments:

Post a Comment