Friday, January 16, 2015

Santo Niño dan Paus Fransiskus: Biarkan Anak-anak datang kepadaku!



Pesta Santo Niño
18 Januari 2015
Markus 10: 13-16

"Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah."

Paus Fransiskus dengan anak-anak. Photo credit: www.philstar.com
Hari ini, Umat Katolik Filipina adalah orang yang paling bergembira di dunia. Dua peristiwa yang sangat penting berlangsung di hari yang sama di tanah Filipina. Yang pertama adalah kunjungan Sri Paus Fransiskus dan yang kedua adalah perayaan Anak-Anak Yesus atau lebih dikenal sebagai Santo Niño. Tentu saja, dua peristiwa ini tidak hanya membakar hati dengan sukacita dan antusiasme, tetapi ini adalah momen yang akan dikenang dari generasi ke generasi.
Santo Niño memiliki peran yang sangat penting dalam evangelisasi Filipina. Santo Niño adalah patung pertama yang diberikan kepada Ratu dari Cebu oleh orang-orang Spanyol pertama yang mendarat di Timur. Tetapi, kemudian tim ekspedisi Spanyol ini diusir karena konflik yang terjadi antara mereka dan warga lokal. Ketika armada Spanyol kedua yang dipimpin oleh Miguel Lopes de Legazpi kembali, masyarakat lokal melawan dan desa tempat tinggal merekapun terbakar. Namun, ketika tentara Spanyol memasuki desa yang luluh lantah tersebut, mereka menemukan patung Santo Niño selamat dari api. Mereka mulai memberi penghormatan kepada Allah dan mengarak Santo Niño. Menyaksikan peristiwa penuh mujizat ini dan juga iman yang menang atas api kebencian, masyarakat lokal pun mulai menerima armada spanyol dan juga iman Katolik. Sejak saat itu, pesta Santo Niño selalu dirayakan dengan tarian, kebahagiaan dan penuh warna.
Filipina Katolik percaya bahwa melalui perantaraan Santo Niño evangelisasi di tanah Filipina berhasil dan pada kenyataannya, Filipina tetap menjadi bangsa Katolik meskipun begitu banyak cobaan dan tantangan dihadapi. Paus Paulus VI pun mengakui Penyelenggaraan Ilahi ini dan mengabulkan permintaan umat Filipina untuk merayakan pesta Santo Niño pada minggu ketiga pada masa Biasa.
Hari ini juga, kita menyaksikan jutaan umat berkumpul di Luneta Park, Manila, di mana Paus kita merayakan Misa Kudus dan memberkati bangsa ini. Harus kita akui bahwa Paus Fransiskus adalah magnet hidup bagi banyak orang. Hal ini disebabkan oleh banyak tindakannya yang penuh kasih bagi orang-orang miskin dan terpinggirkan. Dunia memiliki kerinduan untuk melihat seseorang yang benar-benar mengasihi, dan ia menemukannya di dalam diri Paus Fransiskus.
Pada refleksi ini, saya tidak lagi menceritakan karya-karya Sri Paus yang membuat hati tergerak, tapi saya akan mencoba menemukan hubungan yang bermakna antara Paus Fransiskus dan Santo Niño. Satu hal yang saya perhatikan bahwa dia memiliki kasih yang tulus bagi anak-anak kecil. Beberapa saat setelah kedatangannya di Manila, dalam perjalanan ke rumah istirahatnya, ia melihat seorang bayi kecil di antara umat yang menyambutnya, iapun berhenti, dan meangkat anak tersebut dan mencium kepalanya. Hampir di setiap kegiatan yang ia lakukan di Manila, anak-anak akan mendekati dia dan dia dengan senang hati merangkul mereka. Fransiskus juga adalah seorang paus yang penuh kejutan dan ia, tanpa direncanakan, mengunjungi anak-anak tunawisma di Tulay ang Kabataan Foundation tidak jauh dari Katedral Manila. Dalam pertemuan dengan para keluarga di Mall of Asia Arena, ia menegaskan ajaran Kristus tentang keluarga saat ia meminta seluruh umat untuk melindungi keluarga dan anak-anak yang adalah masa depan umat manusia.
Anak-Anak Yesus mengingatkan kita untuk menerima dengan sukacita anak-anak kecil, yang merupakan bagian paling lemah dan tidak signifikan dari masyarakat. Tuhan pernah menjadi bayi kecil dan lucu dan Dia membiarkan tangan-tangan manusia untuk merawat, melindungi dan mendidik-Nya. Selalu ada citra Allah dalam setiap anak yang kecil ini dan menolak mereka berarti kita menolak Tuhan sendiri. Mari kita belajar dari teladan kita Bapa Suci Fransiskus. Kita memanggilnya bapa’ justru karena kita adalah anak-anaknya dan kita bisa meniru perlakuannya yang lembut bagi yang miskin, kaum marjinal dan terutama anak-anak.

Mabuhay Papa Francisco!
Mabuhay Santo Niño!

Frater Valentinus Bayuhadi Ruseno, OP

No comments:

Post a Comment