Saturday, May 23, 2015

Karya Terindah dari Roh Kudus



Hari Raya Pentakosta
24 Mei 2015
Yohanes 15: 26-27; 16: 12-15

Apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran (Yoh 16:13).”


Hari ini kita merayakan Pentakosta. Hari ini, kita memperingati turunnya Roh Kudus atas para murid Yesus, dan peristiwa penting di Ruangan Atas ini praktis telah mengubah seluruh dunia. Tidak salah jika kita menyebut hari ini sebagai ‘hari jadi’ dari Roh Kudus.
Namun sesungguhnya, sebagai Pribadi Ketiga dari Tritunggal Mahakudus, Dia selalu ada dengan Bapa dan Putra dalam keabadian. Dia selalu ada dan aktif dari saat penciptaan dunia sampai akhir zaman. Gereja mengakui bahwa Roh Kudus mengilhami para penulis dari buku-buku di Kitab Suci. Di Credo Nicea-Konstantinopel, kita mengakui bahwa Ia juga berbicara melalui para nabi di Perjanjian Lama.
Tetapi, sebagian besar karya-Nya terjadi saat dan setelah Pentakosta. St. Paulus mengingatkan kita bahwa kita tidak dapat memiliki iman di dalam Yesus kecuali kita digerakkan oleh Roh Kudus. Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, ia menulis, Tidak ada yang bisa mengatakan, 'Yesus adalah Tuhan,' selain oleh Roh Kudus (1 Kor 12: 3).” Kita berterima kasih kepada Roh Kudus karena Dia telah menjadikan kita pengikut Kristus. Tidak hanya Dia membuat kita percaya kepada Yesus Kristus, tetapi juga Dia menopang iman kita. Sekali lagi Paulus berkata, “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan. (Rom 15:13).” Bahkan Yesus sendiri memperingatkan kita bahwa tanpa Roh Kudus, keselamatan kita adalah mustahil. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni (Mat 12:31).”
Gereja selalu percaya bahwa Roh Kudus memainkan peran penting dalam tujuh Sakramen. Dia mengubah setiap sakramen menjadi tanda rahmat yang sempurna. Dia juga mempersiapkan kita untuk menerima rahmat tersebut, dan membuatnya berbuah dalam kehidupan kita. Khususnya di Ekaristi, Roh Kudus datang menjadi protagonis utama. Kehadirannya dibuat jelas di dalam doa 'Epiklesis' di mana imam mengatakan “Dalam nama Dia yang adalah Tuhan, kami mohon kuduskanlah persembahan ini dengan daya RohMu agar bagi kami menjadi Tubuh dan Darah PuteraMu terkasih Tuhan kami, Yesus Kristus.” Sungguh, Dia hadir di seluruh perayaan Ekaristi dan bertanggung jawab untuk perubahan roti dan anggur menjadi menjadi Tubuh dan Darah Yesus Kristus.
Namun, karya terbesar dari Roh Kudus yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Ketika kita begitu marah dengan teman kita yang telah menyakiti kita, namun akhirnya kita dapat memaafkannya, maka Dia ada di sana. Ketika kerja keras kita tidak dihargai oleh orang yang kita cintai, namun kita tetap mengasihi mereka, Dia ada di sana. Ketika kita merasa begitu bosan dan kosong, tapi akhirnya kita memutuskan untuk pergi ke Gereja dan berdoa kepada Tuhan, Dia ada di sana. Ketika kita tetap setia pada panggilan kita, meskipun begitu banyak tantangan dan kesengsaraan yang kita tanggung, Dia ada di sana. Sungguh, karya-Nya yang paling menakjubkan sebenarnya adalah perubahan hati kita menuju Tuhan.
Mari kita berterima kasih kepada Roh Kudus yang selalu ada, meskipun kita sering gagal untuk melihat-Nya. Mari kita ingat di hari istimewa ini, kita bukanlah apa-apa tanpa Dia.
Datanglah Roh Kudus, kami membutuhkan-Mu.

Frater Valentinus Bayuhadi Ruseno, OP

No comments:

Post a Comment